SR GRAPH
We are Creative Design and Branding, We Also Give you Information About Design & Printing - We Build Your Branding & Design it -
Mohon maaf atas ketidak nyamanan anda, dikarenakan kami masih dalam tahap pengembangan | mohon maaf, mungkin beberapa fitur kami tidak dapat diakses (We apologize for your inconvenience, because we are still in development stage | I'm sorry, maybe some of our features are inaccessible)
Information
Contact Us

Untuk informasi lebih lanjut hubungi kami

Post-Title 2

Description / Caption 2

Post-Title 3

Description / Caption 3

Online Shop

segera dibuka online shop kami, kalian dapat mencetak desain kalian sendiri

Post-Title 5

Description / Caption 5

 {margin:4px 8px 16px 32px;}
Help
Motivation
Pernah nonton film layar lebar 300, Hulk, atau Cat Woman? Atau, jika Anda penggemar film serial TV mungkin pernah menyaksikan Ugly Betty, The Triangle, atau Desperate Housewives yang ditayangkan Star World dan HBO? Jika Anda perhatikan, ternyata ada satu persamaan dari film-film top tersebut, yakni sang desainer grafis di balik film: Yolanda Santosa.
Yolanda memang salah satu talenta muda asal Indonesia yang sukses sebagai desainer di bidang branding & motion graphic di Amerika Serikat. Melalui bendera usahanya Ferroconcrete, Yolanda sukses mendesain sejumlah film box office. Kepiawaiannya mendesain film title, main title atau opening show, memberi kontribusi besar dalam mendongkrak publikasi sebuah film.
Bahkan, melalui kontribusinya tersebut, sejumlah penghargaan diraihnya. Selama tiga tahun berturut-turut, namanya dinominasikan untuk meraih Emmy Award. Pada Emmy Nomination 2007, perempuan yang akrab disapa Yo ini masuk dalam kategori Main Title Design untuk serial TV favorit Ugly Betty. Sebelumnya, di kategori yang sama, pada 2006 ia pernah dinominasikan berkat karyanya di serial TV The Triangle yang diputar di The Sci Fi Channel dan pada 2005 lewat serial TV Desperate Housewives. Selain dinominasikan dalam Emmy Award, Yo telah menyabet penghargaan Graphic Design USA 2006 dan Webby Award Honoree 2006.
Sederet klien besar pernah ditangani Yo, antara lain: stasiun TV ABC, CNN Paramount Pictures, Pinkberry, Sci Fi Channel, Showtime, Sony, Universal Pictures, Walt Disney Pictures, Warner Bros Pictures, dan 20th Century Fox.
Menurut Yolanda, proyek pertama yang ia garap sebagai desainer grafis adalah main title design film Desperate Housewives. Ketika itu ia bekerja sebagai desainer dan Art Director di yU+co. Memang, setelah menyelesaikan kuliah di Art Center College of Design di Pasadena, AS, pada 2000, Yo langsung bergabung dengan studio motion graphic ini. Rumah produksi yang menggarap serial Desperate Housewives mengundangnya untuk mengikuti tender pembuatan main title film serial ini. Marc Cherry, kreator film tersebut menginginkan ada penggambaran yang komunikatif mengenai beberapa istri yang sedang patah hati, murung, tapi terkait dengan sejarah. “Tantangan bagi saya adalah bagaimana menyambungkan dan mengaitkan beragam aliran dan gaya visual sehingga menjadi sesuatu yang kohesif. Solusinya, dengan membuat gaya pop-up book,” ujar Yo mengenang. “Kami memenangi tender itu dengan mengalahkan lima perusahaan lainnya. Saat itulah saya merasa benar-benar menjadi local lead designer dan art director,” ia menceritakan dengan nada bangga.
Setelah itu, Yo memutuskan mengembangkan bendera usaha sendiri. Pada 2006 dibentuklah Ferroconcrete yang berbasis di Los Angeles. Kini, Ferroconcrete kian berkibar sebagai desainer branding & motion graphic di AS. Tentunya, rekening banknya makin dipenuhi dolar. Bagaimana tidak, untuk pengerjaan satu desain title film saja biaya proyeknya minimum US$ 250 ribu. Apa sih kiat suksesnya? “Saya hanya meyakini kemampuan diri sendiri, dan bisa menawarkan yang terbaik untuk klien,” ujarnya diplomatis.
Seniman grafis lain asal Indonesia yang sukses berkiprah di industri film Hollywood adalah Kalim Winata. Pria kelahiran Jakarta tahun 1965 ini sekarang adalah Computer-Generated Images Artist di ImageMovers Digital – salah satu anak perusahaan Disney. Tugas Kalim di perusahaan desain ini adalah memadupadankan pakaian, aksesori, serta jenis dan warna rambut karakter animasi.
Saat ini proyek yang dikerjakan Kalim adalah pembuatan film animasi Christmas Carol yang disadur dari novel Charles Dicken yang diterbitkan tahun 1843. Christmas Carol berkisah tentang seorang pria kesepian yang menemukan kasih sayang dan cinta dalam waktu satu malam. Film animasi yang rencananya tayang pada November 2009 ini dibintangi Jim Carey dan disutradari oleh pemenang award, Robert Zemeckis – yang pernah menyutradarai Beowulf, Polar Express, Castaway, What Lies Beneath, Forrest Gump, dan Back to the Future (I,II,III).
Dalam Christmas Carol, Kalim bertugas menyimulasi rambut untuk karakter utama dalam film itu, Scrooge, yang diperankan oleh Jim Carey. “Secara visual, pekerjaan ini sangat menantang karena latar belakang skenario mengambil tema pada abad ke-19 di London. Hal ini memengaruhi gaya berpakaian dan penampilan. Tentunya karakter-karakter tersebut harus otentik mencerminkan keadaan riil pada zaman itu,” ujar Master of Fine Arts (MFA) dari Academy of Art University, AS ini bersemangat.
Kalim memulai kariernya di bidang animasi ketika menjadi seorang Render Wrangler di Pacific Data Images (PDI) Dreamworks, perusahaan yang memproduksi film animasi Shrek 1-3.
Selain di PDI Dreamworks, ia pernah pula menjadi Asisten Manajer Program di Pacific Power, Portland, Sony Pictures. Ia direkut menjadi CGI Artist pada film animasi Polar Express yang diproduksi Sony Pictures, setelah ia merampungkan proyek film animasi Shrek 2. “Membuat film animasi memerlukan keahlian detail. Contohnya, untuk membuat satu scene saja, diperlukan 24 sampai 30 frame per detik. Sebab, animasi merupakan gambar bergerak,” ia memaparkan. “Nah, tugas seorang CGI Artist adalah ‘menghidupkan’ karakter dari ratusan gambar di atas kertas menjadi sebuah jalan cerita,” papar Kalim dari ujung telepon di San Francisco, AS.
Menurut Kalim, kiat untuk bisa menembus studio besar sebenarnya cukup sederhana dan mudah. Para desainer grafis cukup menampilkan demo riil (portofolio) karyanya di sejumlah website berisi iklan lowongan pekerjaan di industri animasi. Mereka yang melamar biasanya harus melampirkan demo riilnya. “Jika studio tersebut tertarik, mereka akan memanggil pelamar untuk wawancara,” ucapnya.
“Saya sangat menikmati profesi sebagai seorang CGI Artist, karena pekerjaan itu merupakan kolaborasi antara teknik desain konvensional dengan penggunaan teknologi modern. Sangat visual, dinamis tapi juga memakan banyak waktu. Saya menyukai art. Tidak ada hal lainnya yang kini menjadi tujuan hidup saya,” tutur Kalim, yang saat ini menjadi Co-Author Red Darmon dalam pembuatan buku Made in India terbitan Chronicle Books – sebelumnya, ia juga menjadi co-author untuk buku Made in China dan Made in Japan.
Desainer grafis Indonesia lainnya yang sukses di mancanegara adalah Melissa Sunjaya. Wanita kelahiran Jakarta 1974 ini pernah berkiprah di beberapa studio desain grafis terkemuka di Kalifornia, seperti CMg Design Inc., Ph.D, dan Siegel&Gale Los Angeles.
Di CMg Design Inc. Melissa menangani proyek desain dari beberapa klien, antara lain: Sanwa Bank California, Metropolitan Water District of Southern California, Decrane Aircraft Holding, Micro Therapeutics Inc., Kidspace Museum, Mercury General Insurance, dan Southern Pacific Bank. Tahun 1999, proyeknya untuk desain identitas korporat di CMg menerima penghargaan Strathmore Graphics Gallery Award for Design and Production Excellence. Proyek itu dipamerkan di The Strathmore Graphics Gallery di New York, dan juga diterbitkan oleh Majalah Communication Art dan How Design di AS.
Di agensi Ph.D, lulusan bidang art dari salah satu universitas di Switzerland dan juga bidang desain dari sebuah universitas di Kalifornia ini menangani berbagai proyek branding korporasi seperti Fox Twentieth Century, 29 Palms, Gean Gardner Photography dan Mark Hanauer Photography. Selain itu, Melissa menangani pula pengembangan logo beberapa perusahaan, seperti Hauser Inc., Innovare.Com, dan Jehle Batliner s.a.
Salah satu prestasi Melissa yang diacungi jempol Daniel Surya ketika di tahun 1999 ia dan Dominic Symons mendirikan BlueLounge design yang menerima proyek desain, pembuatan logo dan branding korporasi di AS. Kliennya antara lain: ID Connect (Liechtenstein), Zoe Design Associates (San Francisco/Singapura), dan Belle Marie Winery (AS). “Melissa adalah salah satu desainer yang berhasil mendapat kepercayaan menangani proyek-proyek besar di Amerika, dan itu tidak mudah,” ucap Daniel memuji.
Nama desainer asal Tanah Air yang sukses di negeri orang adalah Henricus Kusbiantoro. Pria kelahiran Bandung tahun 1973 inilah yang mendesain brand expression The Global Campaign dari Bono U2 untuk AIDS di Afrika, yang diluncurkan dalam World Economic Forum 2006, di Davos, Swiss.
Henricus memulai profesinya sebagai desainer grafis di LeBoYe Design Studio, Jakarta, pada 1996. Lalu, ia hijrah ke New York City dan bekerja di perusahaan desain legendaris di kota itu, Pushpin Studio – di bawah Seymour Chwast and D.K. Holland. Kemudian, ia bergabung dengan perusahaan desain identitas korporat kelas dunia Chermayeff and Geismar Inc. Selanjutnya, bakat desain Henricus lebih berkembang di Wolff Olins New York (konsultan merek kelas dunia berbasis di London). Karya fenomenalnya di sini adalah merancang ulang semua sistem grafis dan memperkenalkan merek baru General Electric secara global pada 2004.
Saat ini, pemegang gelar MFA bidang desain komunikasi dari Pratt Institute, New York ini menjadi senior art director bidang branding dan identitas korporat di kantor pusat Landor Associates, San Francisco. Hasil karya Henricus telah dimuat di Laurence King Publisher 2007 (London), The New York Times, The Wall Street Journal, Time dan Fortune. Ia juga telah memenangi penghargaan D&AD Awards London, Merit Award dari New York’s Art Director Club untuk kategori branding design.
Seniman grafis Indonesia yang juga berkarya di New York adalah Lucia C. Dambies. Bagi Lucia, New York City menjadi sebuah periode penting dalam perkembangan profesinya sebagai desainer grafis. Selain sempat bekerja paruh waktu di studio desain grafis legendaris Chermayeff & Geismar dan perusahaan branding Wolff Olins, di masa ini juga ia sempat melakukan riset tentang sejarah desain grafis Indonesia, yang kemudian diajukan sebagai topik tesisnya di Pratt Institute.
Saat ini, pemegang gelar master bidang desain komunikasi visual dari Pratt Institute, New York ini bekerja sebagai Kepala Desainer di Wharton Bradley Mack, perusahaan yang membidangi spesialis pemasaran Internet di Newcastle Upon Tyne, Inggris.
New York juga menjadi lahan karier bagi Danton Sihombing. Ia memulai kariernya sebagai desainer grafis profesional sejak tahun 1990. Bekerja untuk beberapa perusahaan desain dengan jabatan terakhir Art Director di Allied Graphic Arts, New York. Danton berpartisipasi dalam beberapa proyek prestisius seperti revitalisasi brand Marks & Spencer, Nascar dan lainnya. Peraih gelar MFA bidang desain grafis dari Savannah College of Art and Design, Georgia, AS ini mendapat anugerah Outstanding Achievement in Graphic Design Award pada 1997.
Di luar nama-nama tersebut, tentu saja belum afdol jika tidak menyebut nama Wahyu Aditya. Akhir Oktober 2007, bertempat di Apollo Theatre West End, London, Aditya dinobatkan sebagai International Young Screen Entrepreneur of the Year 2007. Ia menyisihkan peserta lain dari India, Cina, Brasil, Polandia, Slovenia, Lithuania, Nigeria dan Libanon.
Dalam hal ini, konsep membangun industri animasi yang disodorkan Aditya dinilai bagus karena mampu mengawinkan kreativitas, idealisme dan bisnis di usia yang sangat muda (27 tahun). Bahkan, salah satu dewan juri, Duncan Kenworthy (produser Four Weddings and Funeral, Nothing Hill dan Love Actually) sempat menyatakan ketertarikannya untuk memodali proyek Aditya ke depan.
Selain Aditya, ada talenta muda lainnya yang punya prestasi menarik, yakni desain di bidang komik. Namanya Christiawan Lie. Pria kelahiran Bandung 5 September 1974 ini berhasil menembus industri komik mainstream AS. Chris telah menghasilkan 40 komik yang diterjemahkan ke berbagai bahasa dan 25 tokoh karakter komik. Chris merupakan satu-satunya orang Indonesia yang tampil di ajang komik terbesar di dunia San Diego Comic-Con, Juli 2006. Komik teranyarnya, Return to Labyrinth, terjual habis hanya dalam dua hari di ajang itu.
Berbagai penghargaan telah dikoleksi pemegang gelar master bidang komik dari Savanah College of Art and Design, Savannah, Georgia, AS ini, antara lain: MTV Faces of the Millennium (2000), AXN-Asia Strip Contest (2001 dan 2002), dan Singapore Comic Competition (2002). Selama menjalani kuliah S-2, Chris sempat magang di Devil’s Due, penerbit yang memegang lisensi komik GI Joe. Secara tak terduga, desainnya disukai Hasbro – perusahaan mainan raksasa pemegang lisensi pusat GI Joe. Chris menangani pembuatan desain action figure, ilustrasi cover DVD, pengemasan, dan bentuk promosi lainnya yang berkaitan dengan komik itu. Sekitar 25 action figure GI Joe Sigma 6 lahir dari tangannya. Selain itu, Chris juga yang membuat desain mainan dan bentuk promosi lain di Burger King dan beberapa restoran besar lainnya di AS.
Sejauh ini, komik karyanya yang sudah diterbitkan di AS adalah 6 buku GI Joe Sigma 6, GI Joe Arashikage Showdown (GN/graphic novel), Return to Labyrinth (GN) Volume 1, Josie & The Pussycats – short stories (12 buku), Dungeon and Dragons: Eberron volume 1. Sekarang, sulung tiga bersaudara ini sedang mengerjakan cerita pendek. Di proyek itu, Chris berkolaborasi dengan John Rogers, penulis cerita Transformer: The Movie.
Ya, dunia desain memang tak terbatas. Di dunia yang amat luas inilah para desainer muda bertalenta tinggi asal negeri ini bisa memuaskan dahaga dan kecintaan pada hobi sekaligus kariernya.

Saat kita sudah memutuskan untuk terjun menekuni profesi yang sudah menjadi passion kita, dalam hal ini menjadi desainer grafis atau desainer web atau bidang kreatif lain, maka sangat dibutuhkan showcase sebagai tempat kita memamerkan keahlian kepada publik guna mendapatkan calon klien. Web portofolio menjadi pilihan terbaik untuk memajang karya kita diranah online.  Fungsinya untuk meyakinkan klien agar percaya pada keahlian kita melalui visual yang kita tunjukkan.
Namun tentu saja tidak lantas membuat portofolio yang asal jadi.  Karena konsep visual yang kita tunjukkan, maka sebuah web portofolio harus dibuat sebaik mungkin, efektif dan tentu saja benar-benar meyakinkan orang yang melihat dan klien yang potensial bahwa kita memang profesional dibidangnya.
Berikut ini beberapa tips membuat web portofolio professional yang akan meningkatkan brand image kita sebagai seorang pelaku kreatif.

Tentukan Tujuan

Menentukan tujuan diawal akan mengarahkan Anda pada apa yang harus disiapkan dan ditentukan serta apa yang diharapkan setelah orang melihat portofolio Anda.
Beberapa kemungkinan tujuan pembuatan web portofolio antara lain:
  1. Mendapatkan pekerjaan. Portofolio yang dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan pekerjaan dari klien sehingga portolio harus dibuat berkesan dan meyakinkan.
  2. Menjual karya. Portofolio untuk tujuan komersial. Dimana Anda memajang karya agar orang tertarik untuk membeli produk kreatif yang Anda tawarkan.
  3. Reputasi. Ada beberapa orang yang membuat portofolio hanya sekedar memamerkan karya untuk menaikkan brand dan reputasi dalam industry yang sedang ditekuninya.
  4. Untuk komunikasi.  Portofolio yang dibuat dengan tujuan menemukan koneksi dari orang lain yang terlibat dalam profesi atau industry yang sama.
Anda tentu mempunyai tujuan sendiri yang lebih spesifik sehingga bisa mengarahkan portofio Anda bisa lebih segmented dan pesannya sampai dengan efektif.

Kesederhanaan

Keep it simple, stupid! Jargon yang tetap fenomenal dari jaman dahulu kala.  Mengungkapkan betapa simple itu penting. Sederhana disini bukan berarti tidak profesional dan asal-asalan. Justru website yang terlalu kompleks bahkan terkesan semrawut akan membingungkan dan membosankan.  Terlebih jika layout disusun secara acak-acakan akan mengesankan bahwa pekerjaan Anda tidak profesional.
Tantangan Anda adalah membuat sesuatu yang sederhana namun mengandung nilai kreatif yang tak terbatas.  Pertimbangkan penggunaan elemen visual seperlunya untuk menciptakan web portofolio yang efektif dan efisien.

Kemudahan Navigasi

Gunakanlah struktur yang teratur untuk memudahkan pengunjung mengakses segala informasi yang Anda sampaikan.  Cobalah Anda menganggap diri sebagai klien atau pengunjung. Anda bisa membayangkan navigasi seperti apa yang mudah menelusuri sebuah website.
Kenyamanan mengakses konten sebuah website sangat berpengaruh seberapa lama seorang pengunjung menikmati informasi didalamnya.  Ketika navigasi sudah sedemikian rumit, bukan tidak mungkin portofio karya Anda yang sebenarnya ingin ditunjukkan justru malah diabaikan.
Perhatikan pengetahuan tentang navigasi dari Smashing Magazine.

Tidak Berlebihan

Jika Anda seorang yang merasa benar-benar kreatif dan mempunyai karya mencapai ratusan bahkan ribuan, tidak perlu untuk menampilkan seluruh karya dalam web portolio.  Pilih beberapa karya terbaik Anda yang layak ditampilkan ke publik. Orang yang sudah terkesan pada pandangan pertama tidak harus mengakses semua portolio Anda untuk melanjutkan pada deal selanjutnya.
Pertimbangkan membuat beberapa kategori terpisah untuk mengklasifikasi karya Anda sehingga pengunjung website akan mudah memilih portofolio mana yang akan dilihat pertama kali.  Jangan lupa memberikan deskripsi singkat tentang karya Anda agar calon klien lebih yakin dan percaya.

Perhatikan Teknologi

Teknologi website terus berkembang dari waktu ke waktu. Berbagai kemampuan membuat sebuah halaman website yang ‘aneh’ dan penuh animasi menjadi semakin mudah. Namun jangan mengira bahwa sebuah website yang penuk dengan efek grafis dan animasi akan  menjadikan website anda menjadi efektif. Tidak selamanya.
Kuncinya adalah user-friendly. Pertimbangkan kompabilitas. Perhatikan bahwa web Anda harus dibuka dalam berbagai platform, baik browser (Chrome, Firefox, Opera dll), media (desktop, mobile, tablet) atau dalam berbagai macam resolusi monitor. Ada beberapa teknologi website yang berjalan normal pada platform desktop namun tidak berjalan saat dibuka dengan browser gadget.
Pertimbangan ini sangat penting sehingga portfolio Anda akan mudah diakses dari berbagai media.  Tidak perlu memaksakan menggunakan teknologi yang sedang menjadi trend jika Anda tidak tahu kompabilitasnya yang justru Anda menjadikan website tidak user-friendly.

Informasi Kontak

Informasi kontak sangat penting ketika tujuan membuat portofolio adalah mendapatkan klien atau menjual karya. Taruhlah beberapa info penting yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan Anda kapan pun.
Pasanglah form kontak yang memungkinkan pengunjung bisa secara langsung mengirimkan pesan kepada Anda.  Selain itu penting juga memberikan info lain seperti alamat email yang valid, nomer telepon, akun media sosial, akun messenger (skype atau YM), sekaligus taruh google map jika perlu.

Testimonial

Kekuatan testimonial akan sangat berpengaruh luar biasa pada profesi Anda.  Mintalah testimoni dari klien yang pernah bekerja dengan Anda dan mereka puas dengan karya Anda. Terutama untuk klien-klien besar yang pernah Anda tangani.
Sebuah testimoni ibarat sebuah rekomendasi yang meningkatkan reputasi pada bidang yang sedang Anda tekuni. Kuncinya, sebuah testimoni harus jujur dan tidak dibuat-buat.

Kesimpulan

Sebuah website portofolio yang user-friendly akan membuat pengunjung sebagai calon klien potensial betah menikmati sajian karya yang kita pamerkan.  Gunakan layout yang sederhana dengan kemudahan navigasi serta perhatikan kompabilitas ketika menggunakan teknologi web yang sedang nge-tren.
Ada beberapa media yang bisa kita gunakan untuk membuat web portofolio. Pertama, menggunakan self-hosted, dimana kita harus membeli domain dan hosting selanjutnya menyusun desain dan layout untuk portofolio kita.  Anda bisa menggunakan CMS seperti WordPress dan Joomla, namun jika Anda mempunyai kemampuan dalam bidang web development, akan lebih baik jika Anda bisa menciptakan sendiri halaman web portofolio tersebut.
Kedua, menggunakan portofolio online yang bisa didapatkan dengan gratis.  Disini Anda tidak perlu mempunyai kemampuan khusus untuk koding dan desain web.  Anda hanya perlu mengikuti petunjuknya.  Beberapa website yang menyediakan hosting gratis untuk membuat portofolio antara lain:
  1. Carbonmade
  2. Devianart
  3. Behance
  4. Portfoliobox
  5. Portfoliopen
  6. Glossom
  7. Jobrary
  8. FolioHD
  9. Shown’d
  10. Dunked
Eksplorasi kemampuan Anda dan tunjukkan karya agar dunia tahu.
Keep Creative!

Bagi kamu yang sudah malang melintang di dunia desain grafis tentu tahu jika profesi ini dipenuhi dengan banyak istilah. Namun bagi pemula dan masih belajar desain grafis, terkadang beberapa istilah masih terdengar asing ditelinga.  Nah berikut ini beberapa istilah desain grafis yang wajib kamu tahu.  Jika dirasa penjelasan masih kurang, silakan googling untuk pemahaman lebih lanjut.

1. Raster Dan Vektor

Gambar raster atau ada yang menyebut gambar bitmap adalah gambar yang terbentuk dari kumpulan pixel atau titik yang tersusun menjadi warna dan bentuk tertentu.
Contoh gambar raster adalah foto. Photoshop dan GIMP adalah salah satu raster editor yang paling familiar. Dengan software ini kamu bisa memanipulasi warna dan merubah sifat piksel.  Namun karena raster mengandung jumlah piksel tertentu yang terbatas, merubah ukuran bisa menjadi lebih rumit.  Misalnya, jika piksel sebuah foto berukuran kecil dan kamu ingin membesarkannya, maka kualitas foto akan menurun.
Gambar vektor terdiri dari titik-titik (point) yang masing-masing ditentukan oleh titik koordinat X dan Y. Titik-titik ini berpadu menjadi sebuah bentuk tertentu, dan kamu bisa mengisinya dengan warna.  Gambar vektor bisa diubah menjadi ukuran berapapun tanpa harus takut kehilangan kualitas gambar.  Contoh software pengolah vektor  adalah Adobe Illustrator, CorelDraw dan Inkscape.
Karena gambar vektor ini fleksibel dari segi ukuran maka menjadi software yang paling direkomendasikan untuk membuat logo atau ilustrasi atau grafis lain yang akan ditempatkan diberbagai media dengan banyak ukuran yang berbeda.

2. CMYK Dan RGB

CMYK adalah singkatan dari Cyan Magenta Yellow Black. Ini adalah warna standar desain yang akan dikirim ke proses cetak atau printer. Jadi jika kamu ingin mengirim desain brosur ke dalam mesin cetak, gunakanlah pengaturan warna CMYK atau kamu akan mendapatkan hasil cetak yang berbeda dari yang terlihat dimonitor.
Warna RGB (Red Green Blue) adalah tipikal warna yang digunakan untuk tampilan monitor komputer atau televisi, kamera digital, smartphone dll.
Karena CMYK memiliki gamut warna yang terbatas dibanding RGB, maka akan beresiko kehilangan warna ketika mengkonversi warna RGB ke CMYK.  Maka berhati-hatilah saat mendesain, selalu perhatikan outputnya nanti akan dibawa kemana, cukup tampil dimonitor atau akan ke proses cetak.

3. DPI Dan PPI

Resolusi terkadang menjadi istilah yang membingungkan. Ada dua singkatan saat kita membicarakan tentang resolusi yaitu DPI dan PPI.
DPI harus kamu perhatikan saat membuat atau mengedit gambar untuk dicetak. DPI atau Dot Per Inch mengacu pada jumlah titik per inci per halaman cetak.  Secara umum, semakin banyak dor per inci maka kualitasnya akan semakin baik.  Standar DPI untuk printing adalah 300 DPI.
Sedangkan PPI adalah Pixel Per Inch yang mengacu pada jumlah piksel per inci dalam sebuah gambar.  Jika kamu memberbesar sebuah gambar di Photoshop, maka akan mengurangi jumlah piksel per incinya, artinya kualitas gambar akan menurun.
Ingat ya gaes, resolusi hanya berlaku untuk pengolahan gambar raster, karena vektor tidak bekerja menggunakan itu.

4. Tipografi (Typography)

Sederhananya, tipografi adalah seni mengatur huruf atau tulisan.  Tipografi menjadi salah satu dasar desain grafis yang sangat penting dan setiap desainer grafis harus memahaminya lebih dalam.
Seorang desainer grafis harus tahu jenis huruf serif dan sans-serif, pengaturan kerning yang baik, ukuran huruf dsb. Kamu bisa baca pada artikel singkat yang membahas tentang tipografi.

5. Grid

Mudahnya, grid dalam desain grafis adalah serangkaian garis vertikal dan horisontal yang berpotongan yang digunakan untuk memudahkan mengatur dan membuat kerangka desain.  Grid digunakan agar lebih mudah dan tepat dalam mengatur komposisi  dan keseimbangan (balance) antara tulisan dan gambar.  Baca lebih lanjut tentang cara membuat komposisi yang baik.
Dalam software grafis baik itu Illustrator, Photoshop atau Coreldraw memiliki cara masing-masing untuk menampilkan grid.

6. Logo Vs Brand

Logo adalah salah satu karya grafis yang kuat; logo yang baik bekerja sebagai pengingat instan dari perusahaan atau produk tertentu dan bagi desainer sendiri mewakili sebuah tantangan besar dalam merumuskan esensi klien menjadi sebuah gambar tunggal.  Logo yang baik bisa bertahan dalam waktu yang lama (timeless) dan akan mudah dikenal oleh banyak orang bahkan hanya dengan sebuah potongan kecil logo.
Apakah logo sama dengan brand? Tidak.  Logo adalah bagian dari proses branding. Tetapi biasanya logo adalah bagian yang paling menonjol dari sebuah brand.  Branding mengandung pengertian yang lebih luas daripada sekedar desain logo.  Identitas merek (brand) yang baik dibangun secara hati-hati dari berbagai elemen dan logo merefleksikan elemen-elemen ini dan bekerja dalam sistem brand itu sendiri.
Merancang logo yang baik tidak semudah yang dibayangkan.  Berikut ini beberapa artikel yang bisa menjadi petunjuk dalam merancang sebuah logo yang baik:
Demikian. Semoga bermanfaat.

Kesempatan kali ini saya mau sharing tentang fenomena yang terjadi di beberapa social media ketika sebuah karya desain dihargai dari sebuah software pembuatnya bukan dari esensi kreativitasnya. “Sakitnya tuh disini…” (sambil pegang dada).
Mungkin kamu pernah mendengar komentar seperti ini
“Wah ilustrasinya bagus, bikinnya pake software apa?”
“Mas, Mba kalo bikin logo kayak gitu pake Corel, AI, atau Photoshop? Berapa lama ya? Kalo masternya cari dimana ya?”
“Wahh bagus ya itu kalo mengkilat-mengkilat itu pake efek apa di Photoshop-nya?”
Mungkin kamu sebagai si pembuat karya yang mati-matian membuat konsep, riset, sketsa, proses digitalisasi hingga akhirnya menjadi sebuah karya desain. Mendengar komentar seperti itu seperti nelen biji kedondong. Mau makin ditelen sakit, mau dikeluarin udah nanggung sakit juga, yahh serba salah kaya pake baju basah habis kena ujan, dipake dingin gak dipake masa ia gak pake baju. Tapi semua harus disikapi secara bijak. Tidak mudah memang menyamakan persepsi kita dengan persepsi orang lain, apalagi dengan banyak orang diluaran sana yang mulai mengaku desainer hanya dengan modal bisa menggunakan salah satu software desain tanpa tahu design thinking, apa kabar brainstorming, apa kabar mind mapping dan lain sebagainya yang memang harus “berproses”, atau mengaku kreatif hanya dengan membuat sebuah gambar digital yang persis seperti tutorial tanpa menggunakan teknik Amati Tiru Modifikasi.

Cara Menjadi Kreatif?

Untuk jadi kreatif sebenarnya gampang, karena itu sudah ada di dalam diri masing-masing manusia, mau dia tentara, arsitek, akuntan, desainer bahkan pengangguran sekalipun yang dibutuhkan adalah pembiasaan. Edward de Bono adalah salah satu eksponen dalam pemikiran kreatif. De Bono bilang bahwa otak manusia memiliki satu keunggulan (dan sekaligus kelemahan), yaitu terprogram untuk membuat pola aktivitas berdasarkan rutinitas kita. Jadi setiap pagi memang tidak perlu pusing lagi berfikir caranya mandi, caranya memakai jam tangan, cara ngupil, cara nyisir dan lain sebagainya.
Jika aktivitas semacam ini harus ditimbang-timbang habislah waktu kita. Nah berfikir kreatif adalah sebaliknya. Kita melatih otak untuk mencari alternatif terhadap kebiasaan-kebiasaan tersebut. Kita mengajak otak untuk “mengunjungi rute yang tak lazim”, begitu kata De Bono.

Apa Fungsi Software?

Bicara soal apa itu software ini menurut Oxford Dictionaries: “Software is the programs and routines for a computer or the program material for an electronic device which make it run.”
Kalau saya pribadi bilang software itu hanya sebuah perangkat ‘penterjemah’ perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras yang diciptakan oleh manusia dengan segala akal pikirannya untuk memudahkan pekerjaan yang nantinya akan digunakan lagi oleh manusia itu sendiri “dengan kreativitasnya” jika dalam hal ini adalah software desain ya untuk menunjang sebuah karya desain yang estetis dan komunikatif.
Jadi peran utama dalam sebuah karya desain tetap terletak pada kemampuan kreativitas si pembuat karya/desainer dengan kemampuan menggunakan software desain sebagai alat penunjangnya.

Konklusi

Jika dalam kasus ini pertarungan antara software dan kreativitas ya memang harus dilihat konteksnya, kreativitas bisa ko menjadi software asalkan memposisikan otak sebagai hardwarenya, bagaimana kreativitas  diinstal dan dibiasakan,dan software desain juga bisa mengasah kreativitas, dengan ketekunan dan rasa ingin tahu yang tinggi dan kemampuan eksplorasi dari si pembuat karya. Jadi semua hal kembali pada diri sendiri. Bahwa untuk membuat sebuah karya ada pada kemampuan kamu mengolah rasa, mengumpahkan ide kedalam sketsa lalu diteruskan kedalam sebuah gambar maya. Software itu hanya penunjang, tapi kreativitas itu mutlak.


Belajar desain grafis untuk pemula adalah awal yang menyenangkan, terutama bagi para pemula yang memiliki jiwa seni dengan rasa penasaran yang tinggi. Dalam era digital ini, sudah banyak sekali media untuk belajar desain grafis dengan lebih mudah.
Kamu bisa mencari berbagai informasi dan tutorial desain grafis di jagat maya ini dengan sangat mudah dan gratis. Tanpa perlu kursus, kamu bahkan bisa belajar secara mandiri (otodidak) alias tanpa guru yang nyata sekalipun untuk bisa menjadi seorang ahli desain.

Software Aplikasi Desain Grafis

Ada banyak software desain grafis yang bisa kamu gunakan untuk mulai belajar desain. Yang terpopuler dan bahkan sudah menjadi standar dalam industri desain grafis saat ini kebanyakan adalah produk-produk keluaran dari perusahaan Adobe. Sebut saja Photoshop, yang kehebatannya tidak perlu diragukan lagi untuk urusan manipulasi foto.
Selain Photoshop yang biasa digunakan untuk editing foto, masih ada lagi software desain grafis untuk urusan membuat desain vektor. Contoh software desain yang biasa digunakan dalam kategori vektor ini adalah Adobe Ilustrator dan Corel DRAW. Kamu bisa membuat logo, karakter animasi, desain brosur, kalender, poster, dan masih banyak lagi.
Berikut software-software atau program aplikasi yang biasa digunakan dalam industri desain grafis oleh para profesional:

1. Adobe Photoshop

Photoshop sudah menjadi standar dalam industri desain grafis saat ini. Banyak kalangan profesional menghasilkan karya editing dan manipulasi foto yang luar biasa dengan bantuan Photoshop tersebut.
Mengganti background, manipulasi foto, membuat antarmuka desain suatu program (user interface), membuat rancangan desain web, gambar 3D, dan masih banyak lagi dapat dilakukan dengan menggunakan Photoshop.

Ilustrasi hasil desain Photoshop karya Benjamin Von Wong

Software Terbaik Alternatif Adobe Photoshop yang Gratis:

Sudah banyak yang tahu kalau sebenarnya Photoshop adalah software berbayar. Namun banyak orang yang menggunakan versi bajakannya, mungkin jika untuk tujuan belajar atau edukasi pihak Adobe masih bisa berbaik hati memaafkan (mungkin :d).
Namun jika penggunaannya untuk tujuan komersil, tentu sangat-sangat dilarang. Maka dari itu, dari pada menggunakan versi bajakan, maka sebagai alternatif kamu bisa menggunakan software image editing yang gratis, walau fiturnya masih kalah dengan Photoshop. Berikut dua software alternatif Photoshop yang gratis:
Gimp sangat populer di kalangan pengguna Linux, terutama karena sifatnya yang gratis dan open source. Namun Gimp tidak hanya tersedia untuk Linux saja, melainkan juga tersedia untuk Windows dan Mac OSX.
Krita mempunyai antarmuka atau tampilan program yang mirip dengan Adobe Photoshop CC. Krita bisa digunakan untuk mengedit foto, namun lebih difokuskan untuk menggambar. Yang juga menjadi nilai plus Krita adalah bisa digunakan untuk membuat gambar vektor seperti halnya Adobe Ilustrator.

2. Adobe Ilustrator

Ilustrator dirancang khusus untuk membuat desain vektor. Kamu bisa membuat logo, karakter animasi, atau apapun itu yang menyangkut ilustrasi desain vektor.
Membuat berbagai bentuk (shape) dari karakter yang akan kamu buat nantinya akan semakin mudah dilakukan dengan bantuan software Adobe Ilustrator tersebut. Asyiknya, kamu akan bisa memadukannya dengan Photoshop untuk mempercantik efek visual, misalnya dalam segi pewarnaan untuk memberi efek-efek warna atau style tertentu.

Ilustrasi membuat gambar desain vektor dan icon di Adobe Ilustrator


3. Corel DRAW

CorelDRAW adalah software desain grafis untuk editing dan membuat gambar vektor seperti halnya Adobe Ilustrator. Bedanya, CorelDRAW dibuat oleh perusahaan Corel Corporation dengan fitur khas mereka sendiri.
CorelDRAW bisa digunakan untuk membuat logo, karakter animasi vektor, membuat brosur, desain kalender, poster, sketsa foto, dan hal-hal yang berkaitan dengan desain vektor lainnya. CorelDraw juga menyediakan template khusus yang memudahkan pengguna untuk membuat desain tertentu sesuai kebutuhan.

Macam-macam Desain Berdasarkan Kategorinya

Secara umum, software atau program aplikasi desain grafis saat ini membedakan desain berdasarkan dua kategori utama. Yaitu gambar desain vektor dan gambar desain raster. Desain raster juga biasa disebut sebagai bitmap. Supaya lebih jelas, kami akan beri penjelasannya mengenai kedua tipe gambar tersebut beserta apa saja perbedaan antar keduanya.

Apa itu Vektor?

Gambar vektor adalah format file grafis berdasarkan ekspresi matematika yang terdiri dari titik (point), garis (line), dan bentuk (shape).

Images via Freepik.com

Gambar vektor juga punya istilah yang biasa disebut dengan point. Maksudnya point adalah setiap titik (node) yang saling dihubungkan untuk membuat bentuk-bentuk tertentu. Point tersebut bisa ditambahkan, dihapus, atau dipindahkan jalur garisnya untuk membuat bentuk-bentuk tertentu sesuai keinginan.

Images via Freepik.com

Gambar vektor tidak akan blur atau pecah ketika diperbesar. Ukuran aslinya akan tetap terjaga tanpa ada penurunan kualitas sedikitpun.

Apa itu Bitmap?


Contoh gambar bitmap, yang apabila di zoom akan terlihat kumpulan warna kotak-kotak (pixel) – via Freepik.com

Gambar bitmap, atau disebut juga sebagai gambar raster adalah tipe file gambar yang disusun oleh grid pixel atau titik warna. Ukuran gambar bitmap dapat dikurangi (diperkecil) tanpa kehilangan kualitas. Namun gambar bitmap atau raster akan kehilangan kualitas jika ukurannya meningkat melampaui dimensi aslinya (jika diperbesar maka gambar akan terlihat buram atau pecah).

Perbedaan Antara Desain Raster dan Desain Vektor


Images oleh Freepik.com

Setelah mengetahui apa itu desain raster dan desain vektor, maka selanjutnya kami bahas perbedaan antara keduanya. Karena sebelumnya sudah dibahas mengenai keduanya, maka dipembahasan ini akan lebih difokuskan mengenai apa-apa saja yang menjadi perbedaan di antara keduanya.

Raster (Bitmap)

Gambar bitmap disusun oleh objek yang disebut pixel. Kerapatan ribuan hingga jutaan kotak-kotak warna (pixel) yang tersusun hingga membentuk sebuah gambar tersebut dinamakan resolution (resolusi).
Gambar bitmap memang tidak akan pecah jika ukurannya diperkecil, namun akan terlihat buram dan pecah jika ukurannya semakin diperbesar dari ukuran aslinya.
Gambar bitmap juga membutuhkan resolusi yang tinggi jika kamu ingin mencetaknya (print). Jika tidak, maka gambar akan terlihat buram atau pecah-pecah dalam hasil cetaknya. Hal ini jugalah yang menjadikan ukuran file gambar bitmap akan lebih besar bila dibandingkan dengan ukuran file dari gambar vektor.
Namun, gambar bitmap sangat tepat digunakan bila gambar tersebut memiliki banyak gradasi warna yang rumit dan juga adanya bayangan pada gambar. Gambar bitmap akan terlihat sangat halus untuk menampilkan perpaduan banyak warna. Misalnya pada sebuah foto, atau lukisan digital.
Selain itu, karena layar komputer menampilkan gambar dengan resolusi dalam satuan pixel, maka gambar yang akan ditampilkan adalah gambar bertipe bitmap. Tentunya tipe gambar ini memang yang paling populer digunakan dalam dunia digital.
Format file gambar bitmap:
  • PSD (“PhotoShop Document”): Standar format untuk software Photoshop dengan dukungan layer.
  • TIFF (“Tagged Image File Format”): Memungkinkan kompresi gambar tanpa kehilangan kualitas. Digunakan juga sebagai alternatif PSD dengan ukuran yang lebih kecil.
  • JPEG (“Joint Photographic Expert Group”): Sebuah sistem kompresi gambar yang sangat populer dalam dunia digital komputer.
  • PDF (“Portable Document Format”): Memungkinkan untuk menyimpan gambar vektor dan bitmap. Sangat berguna untuk file yang akan dicetak.
  • GIF (“Graphics Interchange Format”): Umumnya digunakan sebagai gambar bergerak dengan menggunakan 256 warna untuk menghasilkan lapisan (layer) animasi.
  • PNG (“Portable Network Graphics”): Menggunakan sistem kompresi yang memungkinkan transparansi pada gambar. PNG ini memiliki penggunaan yang sama seperti file GIF, tetapi dengan kualitas yang lebih baik. PNG juga populer digunakan untuk desain komponen user interface pada website atau program.
  • RAW (“Right Angle Weave”): Dikenal sebagai digital negative. Yang populer digunakan dalam dunia fotografi.

Vektor

Gambar vektor memungkinkan pengguna untuk menjaga kualitas desain mereka di berbagai format dan resolusi. Dalam file vektor, masing-masing titik, garis, dan bentuk diciptakan sepenuhnya secara terukur.
Gambar vektor tidak akan buram atau pecah, baik ketika diperkecil ataupun diperbesar, ukuran dan kualitasnya akan tetap terjaga dengan baik.
Dalam desain grafis, vektor biasa digunakan untuk membuat:
  • Logo
  • Icon
  • Illustrasi
  • Infografik
  • Font
  • Pattern
  • Element pada halaman website
  • Kartu nama, brosur, poster, dsb
Gambar vektor sangat tepat digunakan untuk media cetak (print), karena kualitas warna tampilannya di layar komputer akan tetap sama ketika dicetak dengan printer (di kertas, buku, atau media cetak lainnya).

Contoh hasil cetak desain vektor yang dibuat dengan menggunakan software Adobe Ilustrator

Software yang biasa digunakan untuk desain vektor adalah:
  • Adobe Ilustrator (berbayar – terbaik dan paling populer digunakan, bisa dikombinasikan dengan Photoshop)
  • CorelDRAW (berbayar – alternatif paling populer)
  • Inkscape (gratis – tersedia untuk Windows, Linux, dan Mac OSX)
  • Sketch (berbayar – khusus untuk OS Apple Macintosh)
  • Affinity (berbayar – khusus untuk OS Apple Macintosh)
Format file gambar vektor:
  • AI – Format file dari Adobe Ilustrator
  • EPS – (Encapsulated PostScript) yang juga milik dari Adobe
  • SVG – (Scalable Vector Graphics) yakni standar file vektor dari organisasi W3C untuk kebutuhan website
  • DXF – (Drawing eXchange Format) yakni standar format file dari program AutoCAD milik perusahaan Autodesk

Tutorial Lengkap Belajar Desain Grafis Untuk Pemula

Untuk belajar desain grafis secara otodidak atau mandiri, kamu bisa belajar melalui website-website yang memang menyediakan pembahasan dan tutorial khusus desain grafis. Kamu bisa membaca, mencoba, dan mengikuti berbagai tutorial desain grafis yang ada.
Kami beri referensi situs belajar desain grafis terpopuler di internet, yaitu:
Situs ini sangat lengkap dalam menyediakan informasi seputar desain. Banyak sekali tutorial-tutorial desain yang tersedia di sana. Kamu bisa belajar manipulasi foto, membuat karakter animasi, membuat logo, membuat poster, brosur, kartu nama, dan berbagai hal lainnya seputar desain. Bahkan tersedia juga tutorial untuk desain web (web design).
Ya, walaupun Youtube adalah situs video sharing, namun di dalamnya ada banyak video-video tutorial bermanfaat seputar desain grafis yang bisa kamu tonton dan ikuti. Lagi pula, belajar langsung dengan instruksi video akan lebih mudah dan cepat ketimbang melalui tutorial bergambar. Kamu bisa belajar cara membuat desain logo, desain animasi, dan lain-lain.
Sedangkan untuk pembahasan desain secara luas, kamu bisa mendapatkan infonya melalui blog-blog tutorial desain. Selebihnya Googling saja dengan kata kunci dalam bahasa Inggris, maka kamu akan mendapat ratusan ribu informasi menarik seputar desain grafis.

Penutup
Nah, setelah membaca informasi seputar desain ini, kami harap informasi yang sudah kami sajikan ini bisa bermanfaat untuk para pembaca, terutama bagi para pemula yang ingin memulai belajar desain grafis secara otodidak.
Jika ada pertanyaan atau ingin berdiskusi, jangan sungkan untuk meninggalkan komentarnya pada kolom komentar di bawah. Semoga bermanfaat 

Warna merupakan elemen yang penting dari seni visual. Warna akan menunjukkan sifat dan mood dari sebuah entitas. Bayangkan saja jika dunia tanpa warna, tentu akan terlihat suram dan menyedihkan.  Setiap warna yang ada di bumi ini memiliki psikologi warna tersendiri yang bisa menyimbolkan tentang perasaan atau makna tersendiri. Meskipun dibeberapa negara simbol warna bisa mempunyai arti yang berbeda, namun sebuah warna bisa memiliki makna tertentus secara umum.
Psikologi Warna: Hitam
Hitam adalah warna yang kuat yang membangkitkan otoritas, kekuasaan, keberanian, keanggunan dan gaya. Dalam dunia fashion, warna hitam popular karena membuat orang menjadi tampak langsing. Warna hitam bisa juga berrati tunduk.  Dalam kaitan dengan religi, seorang imam memakai warna hitam bisa dimaknakan ia tunduk kepada Tuhan.  Disisi lain, warna hitam berarti sangat kuat, pemakainya akan terlihat jahat dan menyeramkan. Penjahat atau drakula sering memakai warna hitam sebagai simbol keabadian mereka.
Psikologi Warna: Putih
Putih adalah warna perdamaian. Simbol kepolosan, kemurnian, kesederhanaan, kesucian.  Sangat populer di dunia mode karena warna putih akan Nampak bercahaya, netral dan bisa dikombinasikan dengan warna apapun.  Begitu juga dalam desain grafis, warna putih sering digunakan sebagai teks yang menyala pada latar belakang warna yang lebih gelap.
Psikologi Warna: Merah
Warna yang paling emosional dan cenderung ekstrem. Menyimbolkan agresivitas, keberanian, gairah, kekuatan dan vitalitas. Warna merah akan lebih tampak menonjol dibandingkan warna lain pada pengaplikasian pekerjaan desain.
Psikologi Warna: Biru
Warna langit dan laut, salah satu warna paling popular diantara yang lain. Biru melambangkan kewenangan, martabat, keamanan dan kesetiaan. Warna biru yang tenang menyebabkan tubuh memproduksi bahan kimia yang menenangkan, sehingga sering digunakan dalam kamar tidur. Orang  juga lebih produktif di ruangan biru. Studi menunjukkan angkat besi mampu menangani beban lebih berat di pusat kebugaran biru. Dalam desain logo, biru banyak digunakan sebagai warna dominan logo pemerintahan, pendidikan dan medis.
Psikologi Warna: Hijau
Warna hijau adalah warna alam dan kesuburan. Warna hijau melambakang kesegaran, ketenangan, alam, natural, kesehatan.  Dalam relevansi dengan dunia desain, warna hijau banyak digunakan dalam bidang kesehatan, konstruksi, real estate, ekologi, konservasi alam dan olahraga semacam golf.
Psikologi Warna: Kuning
Warna kuning adalah warna optimis, akan tetapi warna yang paling sulit ditangkap oleh mata.  Penggunaan warna kuning dalam desain sebaiknya tidak berlebihan.
Psikologi Warna: Ungu
Adalah warna kerajaan, kemewahan, spiritualitas, kekayaan, dan kecanggihan. Hal ini juga melambangkan kekuasaan dan kedudukan. bisa juga menjadi warna yang feminin dan romantis.
Psikologi Warna: Coklat
Coklat adalah warna bumi dan alam.  Menunjukkan utilitas, membumi, warna kayu dan kekayaan alam yang berlimpah.
Psikologi Warna: Oranye
Warna matahari dan senja. Oranye melambangkan energi, antusiasme, flamboyan dan perhatian. Sifatnya menarik, cerah, ceria sehingga menawarkan keterbukaan dan keramahan kepada yang melihatnya.
Kesimpulan
Setelah kalian mengetahui makna dan psikologi warna tersebut, maka seyogyanya harus bisa menempatkan penggunaan warna yang tepat pada desain sesuai dengan temanya. Untuk lebih mudah bagaimana menentukan skema warna, ketahui tips menentukan skema warna serta online tool yang mendukungnya.

Fitur
"Kehidupan seorang desainer laksana perjuangan melawan kejelekan, seperti dokter yang menyembuhkan penyakit. Bagi desainer, penyakit terletak pada visualisasi disekitar kita, dimana kami akan mengindahkannya dengan cara apapun". - Massimo Vignelli -

Label

Aplikasi (3) Design (6) Tokoh (1) Warna (2) Website (1)
SR Graph Creative Design And Branding
About Us
Diberdayakan oleh Blogger.
x
- WHO AM I ? - Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, WANT TO KNOW MORE ABOUT ME ?SCROLL DOWN
A LOREM IPSUM DOLOR
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
The Story of MeI already know the world of graphic design since 2012 and has studied since the beginning of 2013, when it was first introduced graphic design I am very happy and excited to learn I feel this is where my passion. It is very difficult for me to learn graphic design because I am a autodidact not there are teachers who guide and teach me, though only armed with science and tutorials of other graphic designers on the internet I can attest that the quality of my design is same as the graphic designer who studied in college, although unsuccessful I will continue to try and try again.Download My Resume PDF
- SPECIALIST SERVICE - Graphic DesignPrint DesignPackaging DesignLabeling DesignLayout DesignTypographicInfographicVector DesignPoster DesignWeb DesignShirt Designlogo & Stationery DesignID Card DesignInvitation Design
- My Skills -
HTML/CSS
Jquery/PHP
Photoshop
CorelDRAW
Illustrator
Contact Us × +
Nama

Email Address*

Pesan*